Layanan Donatur

Keutamaan dan Tata Caranya Sunnah Rawatib

Sunnah rawatib merupakan salah satu amalan penting yang sangat Islam anjurkan untuk kita kerjakan secara konsisten. Shalat sunnah ini termasuk bagian dari shalat sunnah mu’akkadah, yaitu shalat sunnah yang ditekankan Rasulullah saw. karena keutamaannya yang besar. Secara bahasa, rawatib berasal dari kata “râtib” yang berarti tetap, teratur, dan konsisten. Sedangkan menurut istilah fikih, yakni shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu lima waktu, baik sebelum maupun sesudahnya, sebagai penopang ibadah.

Para ulama membagi sunnah rawatib menjadi dua kategori. Pertama, sunnah rawatib mu’akkadah atau yang sangat dianjurkan, yaitu 12 rakaat yang selalu dikerjakan Rasulullah saw. Meliputi 2 rakaat sebelum Subuh, 4 rakaat sebelum Zuhur, 2 rakaat setelah Zuhur, 2 rakaat setelah Maghrib, dan 2 rakaat setelah Isya. Kedua, rawatib ghairu mu’akkadah, yakni rakaat tambahan yang kadang dikerjakan dan kadang ditinggalkan oleh Rasulullah saw. 

Sedekah Dapat Menghapus Dosa-Dosa

 

Keutamaan Sunnah Rawatib bagi Sholat Fardhu

Sunnah rawatib memiliki banyak keutamaan. Pahala utama dari shalat ini adalah menutupi kekurangan dalam shalat fardhu. Tidak ada manusia yang sempurna, sehingga kekhilafan pasti terjadi dalam shalat wajib. Dengan mengerjakan shalat sunnah, seorang Muslim memiliki kesempatan untuk menyempurnakan kekurangan tersebut. Selain itu, shalat sunnah ini menjadi tanda cinta seorang hamba kepada Allah. Sahabat yang terbiasa menambah shalat sunnah menunjukkan kerinduan untuk semakin dekat dengan-Nya. Bahkan Rasulullah saw. menjanjikan rumah di surga bagi orang yang istiqomah menjaga shalat sunnah.

Al-Qur’an juga menegaskan pentingnya ibadah sunnah dalam memperkuat hubungan manusia dengan Allah. Dalam Surah Az-Zariyat ayat 56 disebutkan, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah-Ku.” (QS. Az-Zariyat: 56)

Ayat ini menegaskan bahwa setiap amal ibadah, termasuk shalat sunnah, merupakan sarana untuk mengokohkan tujuan penciptaan kita.

Selain itu, Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 45, “Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya shalat itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)
Ayat ini menjadi dasar bahwa shalat, baik fardhu maupun sunnah rawatib, adalah sumber kekuatan bagi seorang Muslim.

Dalil Hadits Tentang Sunnah Rawatib

Terdapat beberapa hadits yang menjelaskan keutamaan dan pelaksanaan shalat sunnah. Pertama, tentang 12 rakaat sunnah rawatib. Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa mengerjakan shalat sunnah sebanyak dua belas rakaat dalam sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga.” (Shahih Muslim, Hadits No. 728)

Hadis yang kedua tentang Sunnah Rawatib sebelum Subuh, “Dua rakaat sunnah sebelum Subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (Shahih Muslim, Hadits No. 725).

Ketiga, hadis tentang shalat sunnah sebagai pelengkap shalat fardhu yang berbunyi, “Amalan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalat wajib seseorang kurang sempurna, maka shalat sunnahnya digunakan untuk menyempurnakannya.” (Sunan Abu Dawud, Hadits No. 864)

Hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa sunnah rawatib memiliki peran penting dalam, menyempurnakan shalat wajib dan mendatangkan pahala besar bagi yang istiqamah.

Praktik Sunnah Rawatib dalam Kehidupan Sehari-hari

Konsistensi dalam menjalankan sunnah rawatib menjadi kunci utama untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari ibadah ini. Penambahan dua rakaat sebelum Subuh bisa menjadi langkah awal yang mudah diikuti. Kemudian secara bertahap menambahkan rakaat sunnah rawatib lainnya sesuai kemampuan dan waktu yang tersedia. Kedisiplinan dalam melaksanakan shalat sunnah rawatib membantu membentuk rutinitas ibadah yang lebih terstruktur dan khusyuk, sehingga setiap shalat fardhu menjadi lebih bermakna. Orang yang istiqamah menunaikan sunnah rawatib akan merasakan ketenangan batin yang luar biasa dan kedekatan spiritual dengan Allah semakin meningkat. Setiap rakaat sunnah yang kita kerjakan secara rutin menjadi investasi pahala yang terus mengalir, sekaligus pengingat untuk selalu menghadirkan kesadaran dan penghambaan dalam setiap gerakan ibadah.

Amalan sunnah rawatib, meskipun ringan, memiliki nilai spiritual yang sangat besar karena mampu menutupi kekurangan shalat wajib dan mendatangkan pahala berlipat di sisi Allah. Kesadaran akan pentingnya Sunnah Rawatib mendorong setiap hamba untuk meningkatkan kualitas ibadahnya secara menyeluruh, dari kualitas khusyuk dalam shalat fardhu hingga kesungguhan dalam mengerjakan shalat sunnah.

Sehingga konsistensi dalam melaksanakan sunnah rawatib menumbuhkan kedisiplinan spiritual yang berdampak pada kehidupan sehari-hari, membuat hati lebih tenang, pikiran lebih fokus, dan jiwa lebih dekat dengan Allah. Dengan memahami hakikat shalat sunnah, seorang Muslim tidak lagi melihatnya sebagai kewajiban tambahan yang berat, melainkan sebagai jalan untuk memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta, memperindah ibadah wajib, serta memperoleh pahala yang terus mengalir. Praktik yang konsisten dan penuh kesadaran ini menjadi bukti kecintaan seorang hamba terhadap Allah, sekaligus cara efektif menata ibadah agar lebih sempurna dan diterima.

Sedekah Pelengkap Ibadah Membawa Keberkahan

Sebagaimana shalat sunnah menjadi pelengkap shalat fardhu, sedekah juga hadir sebagai pelengkap amal ibadah sehari-hari. Shalat menegakkan hubungan kita dengan Allah, sementara sedekah memperkuat hubungan dengan sesama. Keduanya saling melengkapi, menutup kekurangan, dan menghadirkan keberkahan dalam hidup. Dengan istiqomah menjaga sunnah rawatib sekaligus membiasakan sedekah, seorang Muslim tidak hanya meraih pahala di sisi Allah, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi dirinya dan orang lain.

Alirkan Kebaikan

Baca Kabar Lainnya

artikel cover
Merawat Fitrah Anak untuk Berbagi Sejak Dini
palestina
Doakan ini untuk Saudara Kita di Palestina
solat sunnah
Keutamaan dan Tata Caranya Sunnah Rawatib
artikel cover (1)
Utamakan Zakat sebagai Bekal Akhirat
zakat sekarang
UIN Saizu dan Dompet Dhuafa Sukses Ajak Mahasiswa Wujudkan Gerakan Wakaf Produktif
artikel cover
Bagaimana Zakat Profesi Menghadirkan Keberkah dari Setiap Penghasilan?
zakat perniagaan
Panduan Mudah Zakat Perniagaan
zakat mal indonesia
Zakat Mal untuk Siapa? Berikut Hukum dan Ketentuan Menurut Al-Quran
zakat dalam al quran
Zakat Maknanya untuk Umat Islam dalam Al Quran
kepemimpinan sahabat nabi
Mengenal Kepemimpinan dari Utsman bin Affan yang Berpengaruh

Layanan Donatur