ZAKAT HARTA NIAGA

Pertanyaan: Menghitung cara menghitung zakat perniagaan? Jika mengalami kerugian dalam berniaga, apakah kerugian itu dimasukkan ke dalam perhitungan zakat? Dan, untuk menghitung kerugian dalam berniaga dihitung berdasarkan harga jual barang ataukah harga beli barang yang akan dijual?…

Penjelasan: Para ulama merupakan harta perniagaan wajib zakat. Seorang sahabat meriwayatkan, “Kami diperintahkan untuk mengeluarkan zakat atas barang-barang yang kami siapkan untuk dijual.” Harta perniagaan termasuk wajib zakat manakala telah mencapai nisab dan genap satu tahun. Nisab zakat perniagaan adalah 85 gram emas. Cara penghitungan zakat perniagaan, yaitu uang tunai + barang yang belum terjual + piutang – utang x 2,5%. Sebagai ilustrasi, Bapak A memiliki uang Rp 50 juta pada bulan Ramadhan. Karena ia memulai usaha jual busana pada bulan Syawal tahun sebelumnya, maka pada bulan Ramadhan Bapak kewajiban menghitung zakatnya. Setelah dihitung, di tangani ada uang tunai Rp 30 juta, nilai barang niaga sebesar Rp 40 juta, piutang Rp 5 juta, dan utang sebanyak Rp 5 juta. Cara menghitung zakatnya yaitu Rp 30 juta + Rp 40 juta + Rp 5 juta – Rp 5 Juta x 2,5% = Rp 1.750.000,-. Uang tunai di sini dapat berupa uang tunai, cek, giro atau sejenisnya, dan juga dapat berasal dari modal semula dan keuntungan. Jadi, dalam menghitung seluruh niaga tidak hanya keuntungannya saja, tetapi aset yang diperjualbelikan harus dikeluarkan zakatnya manakala telah memenuhi syarat. Wallahualam .