
Ambarawa, 22 Agustus 2024 – Dompet Dhuafa Jawa Tengah baru saja menggelar program Bina Santri Lapas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambarawa pada tanggal 20 Agustus 2024. Program ini merupakan bentuk komitmen Dompet Dhuafa dalam membina warga binaan secara spiritual dan membantu mereka menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani masa hukuman.
Kegiatan Bina Santri Lapas diikuti oleh 400 orang warga binaan yang beragama Islam di Lapas Kelas IIA Ambarawa. Lapas ini dihuni oleh 430 orang warga binaan. Zaini Tafrikhan, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah, menyatakan bahwa warga binaan mengikuti kegiatan dengan antusias dan takzim..

Komitmen Dompet Dhuafa
Program Bina Santri Lapas merupakan inisiatif Lembaga Pelayan Masyarakat Dompet Dhuafa sejak tahun 2005. Zaini Tafrikhan menegaskan bahwa program ini adalah bentuk komitmen Dompet Dhuafa dalam membumikan syiar Islam, terutama kepada mereka yang membutuhkan bimbingan.
“Kami percaya setiap manusia layak mendapatkan kesempatan kedua, ikhtiar kami ini hanya sebagai medium tersampaikannya syiar Islam, insyaallah jika Allah menghendaki maka hidayah nya akan dapat membantu siapapun menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tidak terkecuali warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan, dengan demikian insyaallah mereka dapat kembali diterima masyarakat di lingkungannya.” ujar Zaini dalam keterangannya.
Kepala Lapas Kelas IIA Ambarawa, Mujiarto, mengapresiasi dan menyambut hangat program Bina Santri Lapas. Menurutnya, program ini membantu Lembaga Pemasyarakatan dalam membina warga binaan di dalamnya. Dengan adanya kegiatan keagamaan dan pembinaan kemandirian, diharapkan warga binaan dapat memperbaiki diri dan kembali diterima oleh masyarakat setelah menjalani masa hukuman.

Pendampingan Kemandirian
Selain program pendampingan kerohanian, Dompet Dhuafa Jawa Tengah juga akan melakukan pendampingan kemandiriann yang akan membekali warga binaan dengan keterampilan kerja dan wirausaha, hal ini bertujuan untuk memastikan kemandirian warga binaan seusai menjalani masa hukuman nanti, dengan begitu warga binaan yang sudah kembali ke masyarakat dapat menjalani hidup yang layak dengan usaha yang halal.
beberapa program kemandirian yang sudah ada di Lapas Kelas IIA Ambarawa antara lain adalah kerajinan tangan dengan produk Handmade jaring penangkap ikan, mengingat Lapas Kelas IIA Ambarawa terletak berdekatan dengan Waduk Kedung Ombo di Ambarawa sehingga produknya dapat dipasarkan kepada warga sekitar dan nelayan yang mata pencahariannya bergantung pada industri perikanan. selain itu juga ada unit usaha Laundry, Barbershop, dan unit usaha Jahit Pakaian, ketiga unit usaha ini juga menjadi kebutuhan dasar bagi warga binaan yang berada di dalam Lapas Kelas IIA Ambarawa.
dari unit usaha yang sudah ada ini, Dompet Dhuafa Jawa Tengah akan berupaya mengingkatkan skala usaha dari segi kualitas dan kuantitas sehingga dapat dipasarkan di pasar yang lebih luas di luar Lembaga Pemasyarakatan.
Harapan untuk Warga Binaan
Program Bina Santri Lapas bertujuan untuk memberikan pendampingan kerohanian dan kemandirian bagi warga binaan di berbagai lapas di Indonesia. Melalui program ini, Dompet Dhuafa berharap dapat membantu warga binaan menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat kembali diterima masyarakat seusai menjalani masa hukuman.
Kolaborasi antara Dompet Dhuafa Jawa Tengah dan Lapas Kelas IIA Ambarawa dalam program Bina Santri Lapas diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi warga binaan. Dengan pembinaan spiritual dan mental yang intensif, diharapkan warga binaan dapat menemukan jalan kembali menuju kehidupan yang lebih baik dan produktif setelah bebas dari masa hukuman.
.
.
Sumber : @ddjateng







