Boyolali – Di antara rimbunnya hutan jati yang meranggas di desa Bercak, tampak masjid sederhana yang masih baru di renovasi, beberapa warga desa baik muda dan dewasa berbondong-bondong menuju masjid tersebut untuk menunaikan ibadah shalat Ied pada hari raya Idul Adha 1445H yang bertepatan dengan tanggal 17 Juni 2024.
Masjid Ar-Ridlo namanya, diketahui dibangun pada tahun 1994 oleh pendahulu warga desa bercak, masjid tersebut selesai di renovasi oleh Dompet Dhuafa pada awal tahun 2024 dan sudah digunakan oleh Masyarakat sekitar sejak bulan Ramadan lalu, masjid Ar-Ridlo merupakan masjid di Tengah desa Bercak yang menjadi pusat kegiatan kerohanian Masyarakat di desa tersebut. Sebelumnya masjid Ar-Ridlo masih berbahan kayu dan belum pernah di renovasi sejak pendiriannya di tahun 1994 sehingga kondisinya yang kurang nyaman digunakan beribadah.
Desa Bercak terletak di Kec.Wonosamodro, Kab.Boyolali, sebagian besar warganya merupakan petani, namun bukan berarti mereka menggarap lahan sendiri, petani di desa ini merupakan petani penggarap yang menggarap lahan milik perhutani tanpa mengubah apa yang terdapat di dalamnya, oleh karena itu ladang yang biasanya ditanami jagung dan pisang di sana tidak dapat menghasilkan panen yang maksimal.
Bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1445H ini, Dompet Dhuafa Jawa Tengah meresmikan masjid Ar-Ridlo dan menyerahkan bangunan masjid yang baru selesai di renovasi tersebut kepada takmir masjid bersama Masyarakat di desa Bercak. Peresmian masjid Ar-Ridlo diawali dengan sesi sambutan, kemudian dilanjutkan dengan tausiyyah, dan ditutup dengan simbolis pemotongan nasi tumpeng dan santap bersama.
Selain merenovasi dan meresmikan masjid Ar-Ridlo, Dompet Dhuafa Jawa Tengah juga mendistibusikan hewan kurban di desa tersebut, sebanyak 80 ekor hewan kurban di sembelih dan di bagikan kepada Masyarakat desa Bercak di pagi hari itu diwarnai senyum dan tawa warga desa Bercak yang bahagia dapat menikmati hidangan olahan daging kurban.
Bukan tanpa sebab, pasalnya Masyarakat di desa Bercak memiliki Tingkat konsumsi daging yang cukup rendah dan tidak setiap tahunnya ada warga desa yang berkurban, karena itu pula Dompet Dhuafa menjadikan desa Bercak dan 17 desa lainnya di Jawa Tengah sebagai titik distribusi utama hewan kurban.
Kebahagiaan warga menyambut diresmikannya masjid Ar-Ridlo tampak dari raut wajah Masyarakat yang antusias menyaksikan peresmian tersebut, hal ini juga disampaikan oleh bapak Nur Ichsan selaku kepala desa Bercak yang menyampaikan rasa syukurnya atas direnovasi dan diresmikannya masjid Ar-Ridlo.
“masjid ini yang diketahui secara pasti itu dibangun pada tahun 1994, namun pada dasarnya masjid Ar-Ridlo ini sudah berdiri sejak sebelum tahun 1994, tidak ada yang tahu pasti didirikan pada tahun berapa, dan memang belum pernah di renovasi sejak tahun 1994 itu, jadi ya kondisinya cukup kurang layak, oleh karena itu kami segenap warga desan Bercak sangat bersyukur masjid Ar-Ridlo ini dapat direnovasi, terimaksih kepada Dompet Dhuafa Jawa Tengah dan Dompet Dhuafa USA, insyaallah direnovasinya masjid Ar-Ridlo ini menjadi amal Jariyyah bagi semua pihak yang terlibat.” Demikian tuturnya dalam sesi peresmian masjid Ar-Ridlo.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa, bapak Zaini Tafrikhan turut menyampaikan rasa Syukur atas selesainya proses renovasi dan diresmikannya masjid Ar-Ridlo. “Alhamdulillah masjid A-Ridlo sudah selesai di renovasi, dan dengan diresmikannya masjid Ar-Ridlo ini kami berharap dapat menjadi mercusuar syiar di desa Bercak, dan masyarakat dapat beribadah dengan nyaaman.” Demikian disampaikan beliau dalam keterangannya.
.
.
Sumber : @ddjateng