KAB. SEMARANG – Suasana haru bercampur syukur menyelimuti Desa Getasan, Kabupaten Semarang, saat Dompet Dhuafa Jawa Tengah menggelar panen raya pada Senin (22/10). Aksi ini dilakukan sebagai respons cepat terhadap anjloknya harga sayur yang mengancam kesejahteraan petani setempat.
Di tengah hamparan hijau kebun sayur, para relawan Dompet Dhuafa bahu-membahu dengan petani lokal memanen 1,4 ton sayuran segar, termasuk kubis, tomat, terong, dan pokcoy. Pemandangan yang biasanya penuh kegembiraan kini diwarnai rasa lega setelah sekian lama petani dilanda kekhawatiran akibat harga jual yang terus merosot.
Heri (45), salah satu petani Getasan, dengan mata berkaca-kaca menyampaikan, “Kami sangat bersyukur atas bantuan ini. Bayangkan, harga kubis yang biasanya Rp4.000 per kilo, kini hanya Rp600. Hampir saja kami pasrah membiarkan sayur membusuk di kebun.”
Zaini Tafrikhan, pimpinan Dompet Dhuafa Jawa Tengah, yang turut hadir dalam panen raya tersebut menjelaskan, “Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap nasib petani. Panen r
aya ini bukan hanya menyelamatkan hasil pertanian, tapi juga memberi harapan baru bagi para petani.”
Yusuf Amukti, koordinator lapangan, menambahkan dengan semangat, “Hari ini kita panen bersama-sama di sini, di Desa Getasan. Besok, hasil panen ini akan kita salurkan ke warga Semarang yang membutuhkan dan beberapa panti asuhan. Inilah cara kita menghubungkan keberkahan dari desa ke kota.”
Panen raya ini menjadi langkah awal dari program sedekah sayur yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah. Selain membantu petani, program ini juga bertujuan untuk menyalurkan sayuran segar kepada masyarakat yang membutuhkan di Kota Semarang.
Foto & Teks : Khalida Wadhah
Penyunting : Zaini Tafrikhan