Dompet Dhuafa Jateng

Banyumas, 7 Mei 2025 — Dalam rangka mendorong kemandirian ekonomi di kalangan mahasiswa, Dompet Dhuafa Jawa Tengah meluncurkan program unggulan bertajuk “Kantin Kontainer” di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu), Banyumas, Rabu (7/5). Program ini menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan Dompet Dhuafa dalam mengembangkan pemberdayaan berbasis zakat, infak, dan wakaf.
Peresmian dilakukan langsung oleh Zaini Tafrikhan, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah, bersama Rektor UIN Saizu Prof. Ridwan, serta dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Dompet Dhuafa Pusat, Bank Indonesia Purwokerto, Pemkab Banyumas, Kemenag Banyumas, BRI, dan Dekan FEBI Prof. Jamal Abdul Aziz.
Inovasi Beasiswa Berbasis Usaha Mikro
Program Kantin Kontainer merupakan bentuk inovasi beasiswa berbasis usaha mikro yang menyasar mahasiswa kurang mampu secara ekonomi. Berbeda dari bantuan konvensional, program ini tidak hanya memberikan akses usaha, tetapi juga menjadi wadah pelatihan kewirausahaan langsung bagi mahasiswa.
“Melalui Kantin Kontainer, mahasiswa tidak hanya berdagang, tetapi juga belajar manajemen usaha, keuangan, dan pelayanan konsumen. Kami menargetkan program ini bisa berjalan hingga lima tahun ke depan dan direplikasi di berbagai kampus lain di Indonesia,” ujar Zaini Tafrikhan dalam sambutannya.
Kampus Dukung Program Berkelanjutan
Rektor UIN Saizu, Prof. Ridwan, menyambut baik hadirnya Kantin Kontainer di lingkungan kampus. Ia menyebut program ini selaras dengan visi kampus dalam membentuk lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berjiwa wirausaha.
“Program ini strategis, karena memberi pengalaman nyata dalam dunia usaha. Mahasiswa bisa belajar dari lapangan, bukan hanya dari teori di ruang kelas,” ungkapnya.
Bagian dari Gerakan Pemberdayaan Sejak 2016
Kantin Kontainer UIN Saizu melengkapi program serupa yang telah dijalankan Dompet Dhuafa sejak tahun 2016 di kampus-kampus lain, seperti UIN Salatiga, UIN Walisongo Semarang, dan IAIN Kudus. Inisiatif ini menegaskan pentingnya peran zakat dan wakaf sebagai instrumen pemberdayaan jangka panjang, khususnya dalam dunia pendidikan tinggi.
Pihak kampus berharap ke depan program ini dapat diperluas ke Kampus Utama maupun Kampus 2 di Purbalingga, sehingga manfaatnya dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa.