Sahabat, saat kita bisa makan enak 3 kali sehari atau mungkin lebih, sesuap nasi bisa jadi barang mewah bagi sebagian orang.
Demi satu suapan, ada mereka yang harus mengorek-ngorek tempat sampah, berjalan puluhan kilometer sambil mendorong gerobak, atau bahkan ada yang hanya bisa terkulai tak berdaya karena sudah lanjut usia.
Organisasi Anti Kemiskinan, OXFAM menyebutkan 11 orang meninggal dunia setiap menitnya karena kelaparan. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan kematian akibat COVID-19 yang membunuh 7 orang setiap menitnya.
Sebagai bahan pokok makanan orang Indonesia, beras jadi komoditi pangan paling utama dibeli untuk bertahan hidup. Namun sedihnya, harga beras terus melambung di tengah kicauan perut yang tidak bisa diam hanya karena tak punya uang. Akibatnya, banyak keluarga pra sejahtera tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari sehingga berdampak pada tumbuh kembang anak-anak di keluarganya.
Melansir data UNICEF dalam laporan Covid-19 dan Anak-Anak di Indonesia, ada 7 (tujuh) juta anak Indonesia Indonesia mengalami stunting jauh sebelum Covid-19. Kondisi ini diperparah imbas pandemi pada sektor ekonomi yang menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan dan semakin sulit memenuhi kebutuhan pokok keluarganya.
Sedekah Beras untuk Lansia, Yatim, dan Dhuafa merupakan salah satu upaya membantu masyarakat kurang mampu bisa makan, memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari, mendapatkan sumber kekuatan untuk melakukan berbagai aktivitas seperti ibadah, sekolah, juga mencari nafkah.
Karena perihnya lapar bisa merenggut nyawa seseorang...
Yuk, sedekah beras hari ini dan raih pahala di setiap butir yang kamu berikan!
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik