Ambarawa, Jawa Tengah – Dompet Dhuafa Jawa Tengah terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambarawa pada 18 September 2024. Kerjasama ini mencakup program pembekalan pemberdayaan ekonomi dan pembinaan kerohanian bagi warga binaan di Lapas tersebut, sebagai bagian dari misi Dompet Dhuafa dalam dakwah dan syiar Islam.
Perjanjian ini ditandatangani oleh Zaini Tafrikhan, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah, dan Mujiarto, Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Ambarawa, dalam sebuah acara resmi yang diselenggarakan di Lapas Ambarawa. Kedua belah pihak sepakat untuk menjalin kolaborasi dalam membantu para warga binaan, dengan tujuan utama meningkatkan kapasitas mereka, baik dari segi spiritual maupun ekonomi.
Zaini Tafrikhan dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh pihak Lapas Ambarawa. Ia juga menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Dompet Dhuafa dalam menyampaikan dakwah dan syiar Islam kepada siapa pun, termasuk mereka yang pernah berbuat kesalahan. “Program ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk terus berdakwah, membantu saudara-saudara kita yang berada di Lapas, agar mereka dapat menemukan jalan hidup yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat,” ujar Zaini.
Program pemberdayaan yang disepakati dalam perjanjian ini meliputi dua aspek utama. Pertama, pemberdayaan ekonomi bagi warga binaan, yang bertujuan memberikan keterampilan dan pengetahuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi saat mereka kembali ke masyarakat setelah menyelesaikan masa hukuman. Kedua, pembinaan kerohanian yang berfokus pada aspek spiritual, dengan harapan dapat memperbaiki akhlak serta memberikan ketenangan batin bagi para warga binaan.
Mujiarto, Kalapas Kelas IIA Ambarawa, menyambut baik kerjasama ini dan menyampaikan apresiasinya terhadap Dompet Dhuafa. Ia menyatakan bahwa kerjasama dengan Dompet Dhuafa bukanlah yang pertama kali dilakukannya, karena sebelumnya ia juga pernah bekerja sama dalam program serupa saat bertugas di Lapas Gunung Sindur beberapa tahun lalu. “Saya sangat menghargai portofolio program pemberdayaan ekonomi dan kawasan ekonomi berbasis ZISWAF yang dikembangkan oleh Dompet Dhuafa. Program-program ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan, termasuk warga binaan di Lapas,” kata Mujiarto.
Kerjasama ini juga memperkuat posisi Dompet Dhuafa sebagai lembaga yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan sosial-ekonomi berbasis ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf). Dengan kolaborasi ini, diharapkan warga binaan Lapas Ambarawa tidak hanya mendapatkan bimbingan spiritual, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat mereka gunakan saat kembali ke masyarakat.
Program pembinaan santri lapas yang dijalankan oleh Dompet Dhuafa ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2005, dengan tujuan membantu warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Program ini juga berupaya memudahkan proses reintegrasi mereka ke masyarakat setelah menyelesaikan masa hukuman. Harapan besar dari program ini adalah agar warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan mental dan keterampilan yang lebih baik, sehingga mereka tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama.
Dengan adanya kerjasama ini, Dompet Dhuafa Jawa Tengah berharap dapat terus memperluas jangkauan dakwah dan pemberdayaan, tidak hanya kepada masyarakat umum, tetapi juga kepada mereka yang sedang menjalani masa rehabilitasi di dalam lapas. Kolaborasi antara Dompet Dhuafa dan Lapas Ambarawa ini menjadi salah satu contoh bagaimana sinergi antara lembaga sosial dan institusi pemasyarakatan dapat memberikan dampak positif bagi pembinaan warga binaan.
.
.
Sumber : @ddjateng